BERITA MINGGU YANG AKAN DATANG
KONI NAD Targetkan 15 Besar PON 2012
15 Desember 2008 | 15:22 WIB
Banda Aceh ( Berita ) : Wakil Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Muhammad Nazar menyatakan, KONI NAD menargetkan harus bisa masuk 15 besar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau.
“Untuk mencapai ranking 15 besar, KONI NAD harus melakukan pembinaan yang intensif terhadap atlet peraih medali pada PON XVII di Kalimantan Timur,” katanya ketika membuka rapat anggota KONI di Banda Aceh, Senin [15/12].
Selain itu, untuk memenuhi target 15 besar, dana yang memadai juga sangat dibutuhkan agar pembinaan atlet bisa berjalan maksimal sesuai program yang diajukan KONI dan masing-masing induk olahraga. Oleh karena itu, Wagub berharap pihak legislatif agar dana yang diusulkan KONI untuk tahun 2009 dibahas dengan baik dan maksimal.
KONI NAD telah menganggarkan dana Rp20 miliar pada tahun anggaran 2009. Anggaran dana tersebut, selain untuk pembinaan juga digunakan pembangunan sarana olahraga yang repesentatif.
Muhammad Nazar juga mengharapkan agar pembinaan atlet yang telah berprestasi pada PON lalu terus ditingkatkan, agar mereka bisa mempertahankan medali emas pada PON 2012, sedangkan yang belum meraih prestasi agar ditingkatkan latihannya.
Ia juga berharap KONI dan Pengprov cabang-cabang olahraga di NAD agar lebih profesional, sehingga ketertinggalan olahraga di daerah ini bisa bangkit kembali.
Kerja sama yang sedang dilakukan selama ini, baik dengan pihak luar negeri agar terus dipertahankan, bila perlu ditingkatkan kembali, katanya. Pemerintah Aceh telah berkomitmen memajukan olahraga di daerah. Hal itu terbukti dengan mengirim tim sepa bola junior untuk berlatih di
Selain itu, KONI NAD juga bisa mendatangkan pelatih dari luar negeri untuk menggemleng atlet Aceh, tambahnya. Wagub juga mengharapkan agar program bapak angkat cabang olahraga tetap dipertahankan dan ditingkatkan lagi. “Saya berharap perusahaan besar agar menjadi bapak angkat untuk satu cabang olahraga tertentu. Hal ini sudah dilakukan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang membina cabang bola basket,” ujarnya.
Sejak ditangani PT PIM, bola basket Aceh kini sudah diperhitungkan di tingkat nasional karena sering mendapat juara. Oleh karena itu, bapak angkat masih dibutuhkan dalam pembinaan cabang olahraga di Aceh, katanya.
Sementara itu, Ketua harian KONI NAD, Thantawi Ishak menyatakan, rapat kerja yang diikuti 220 peserta tersebut akan membahas program kerja 2009 dan mengevaluasi program tahun 2006 dan 2007, baik kegagalan maupun keberhasilannya.
Program kerja KONI 2009 sangat strategis akan menghadapi berbagai event olahraga, baik daerah, wilayah, maupun nasional, sehingga dibutuhkan kerja ekstra agar program mendatang bisa berjalan maksimal.
Bahas Pengurangan Cabor Di PON 2012
KONI Pusat akan segera membahas wacana pengurangan cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau.
Sekretaris jenderal KONI Pusat, Rosihan Arsyad pada acara rapat anggota KONI Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) di Banda Aceh, Senin [15/12], menyatakan, wacana pengurangan cabor yang dipertandingkan di PON 2012 akan dibicarakan pada rapat nasional KONI Februari 2009.
Ia menyatakan hal itu berkaitan dengan pernyataan Menpora Adiyaksa Dault yang mengatakan cabang olahraga yang dipertandingkan pada PON 2008 terlalu banyak. Oleh karenanya sebaiknya dikurangi sesuai dengan cabang yang dipertandingkan pada Olimpiade.
Rosihan menyatakan, wacana dan gagasan yang disampaikan Menpora tersebut sedang digarap dan KONI Pusat tidak bisa memutuskan sepihak, tapi harus ada keputusan KONI daerah seluruh
Untuk menentukan sikap tersebut akan dibicarakan pada rapat nasional pada Februari 2009, katanya. Ia menilai wacana itu bagus, tapi tidak mudah mengeliminasi cabang-cabang olahraga tertentu, karena mereka juga anggota KONI, sehingga perlu pertimbangan matang.
Ia mengakui bahwa cabang olahraga yang dipertandingkan di PON Kaltim lalu cukup banyak, yakni 43 cabang, sedangkan di Olimpiade Beijing hanya 28 cabang. Namun demikian, Rosihan menyatakan, arena PON merupakan pesta olahraga terbesar di tanah air, di sanalah tempat prestasi dan pembinaan dipertaruhkan, apakah berhasil atau tidak.
Oleh karenanya, apabila pada PON mendatang ada cabor yang tidak ikut serta, maka akan menimbulkan kecemburuan, sehingga gagasan Menegpora perlu dipertimbangkan secara matang, katanya.
Menurut Rosihan, Indonesia tidak hanya ikut Olimpiade, tapi Asian Games dan Sea Games, ada cabang olahraga yang tidak dipertandingkan di Olimpiade, tapi dilombakan pada dua event olahraga di Asia dan ASEAN tersebut.
KONI pusat telah memodifikasi cabang olahraga untuk PON 2012 di Riau, yakni 28 cabang di Olimpiade tetap dipertandingkan, dan juga ditambah dengan cabang yang memiliki siginifikan historis dan sejarah bagi Indonesia, seperti pencak silat, sehingga total cabang yang dipertandingkan bisa dikurangi menjadi 30 cabang.
Cabang olahraga seperti Aerosport, Motor Cycling, Bridge, Dance Sport, Drum Band, Kempo, Climbing, Selam, Tarung Derajat dan olahraga lain yang tidak ada di olimpiade dan Asian Games harus dipertimbangkan untuk dihapus dari PON 2012, katanya. “Masalah ini akan kita bicara lebih jelas pada rpat nasional KONI Februari tahun 2009,” kata Arsyad. ( ant )
0 komentar:
Posting Komentar