Tendangan pisang (david beckham),bagaimana proses terjadinya?gerakannya kok bisa melengkung?
Pada umumnya gerak sebuah benda tegar, misalnya bola sepak, dapat diuraikan atas gerak pusat massa benda terhadap suatu acuan yang diam, misalnya permukaan tanah dan gerak benda terhadap suatu garis atau sumbu yang melewati pusat massa benda. Jika gaya berat (gaya gravitasi) adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada bola maka pusat bola bergerak dalam lintasan parabolik pada sebuah bidang vertikal. Gerakan ini merupakan gerakan melengkung tetapi dalam arah vertikal ke bawah, tidak menyamping. Untuk selang waktu yang sangat pendek dan kecepatan yang besar lengkungan parabolik tersebut mendekati bentuk garis lurus. Gerakan kedua berupa gerak spin, yaitu gerak melingkar terhadap suatu sumbu putar. Kombinasi kedua gerak ini yang memungkinkan bola membelok ke arah samping kiri atau kanan. Jadi tendangan pisang merupakan tendangan yang membuat bola memiliki kedua macam gerak di atas.
Kenapa kombinasi dua gerak di atas dapat membelokkan arah bola? Setiap bagian dari bola bergerak dengan kecepatan yang sama, arah kecepatannya sesuai dengan arah panah. Relatif terhadap bola, udara di sekitar bola bergerak dengan kecepatan (linear) yang berlawanan arah dengan arah anak panah.
Dalam hal bola hanya melakukan gerakan spin saja maka setiap bagian dari bola bergerak dengan kecepatan sudut yang sama. Arah kecepatan linearnya sesuai dengan arah panah pada, namun dengan besar yang berbeda bergantung pada jaraknya terhadap sumbu putar. Jika dipandang dari bola, udara di sekitar bergerak dengan kecepatan linear yang arahnya berlawanan dengan arah panah pada. Sumbu putar untuk gerak spin ini berbentuk garis lurus yang melewati pusat bola dan tegak lurus dengan arah kecepatan dari setiap bagian bola.
ARAH BELOKAN BOLA
Untuk memahami kenapa arah gerak bola dapat membelok kita tinjau. Di sini sumbu putar bola tegak lurus dengan arah kecepatan pusat massa bola (jadi tegak lurus tanda panah, atau tegak lurus bidang kertas). Arah putar bola ditunjukkan oleh panah yang melengkung. Bagian-bagian bola yang dekat dengan titik A mempunyai kecepatan yang paling besar karena kecepatan akibat gerak spin pada bagian ini mempunyai arah yang sama dengan arah kecepatan pusat bola. Di lain pihak bagian-bagian bola yang dekat dengan titik B mempunyai kecepatan yang paling kecil karena kecepatan akibat gerak spin pada bagian ini mempunyai arah yang berlawanan dengan arah kecepatan pusat bola.
Oleh karena, kecepatan udara di sekitar bola relatif terhadap bola sama besar tetapi berlawanan arah dengan kecepatan titik-titik pada bola yang dekat dengan udara tersebut maka besar kecepatan udara di sekitar titik A lebih besar daripada besar kecepatan udara di sekitar titik B. Dengan memandang bahwa kerapatan udara di sekitar kedua titik sama maka menurut hukum Bernoulli untuk fluida tekanan udara di sekitar titik A lebih rendah daripada tekanan udara di sekitar titik B. Dengan kata lain bola mendapatkan tekanan udara yang lebih besar pada bagian di sekitar B daripada bagian di sekitar A. Karena tekanan ekivalen dengan gaya (lebih tepatnya tekanan adalah gaya per satuan luas) maka bola mengalami gaya dorong, yang dinamakan gaya Magnus, dari arah B ke A.
Akibatnya arah gerak bola tidak lagi searah dengan arah anak panah yang lurus tetapi sedikit membelok ke arah kiri. Gaya Magnus tersebut hilang apabila bola hanya memiliki gerak spin saja, atau apabila tidak memiliki gerak spin. Arah gaya Magnus berlawanan apabila arah putar (spin)-nya berlawanan. Efek belokan masih terjadi, tetapi lebih kecil, apabila sumbu putar tidak tegak lurus dengan kecepatan pusat bola. Efek belokan tidak terjadi apabila sumbu putar sejajar dengan kecepatan pusat massa.
TENDANGAN PISANG
Jadi bagaimana melakukan tendangan pisang untuk menghasilkan lintasan bola yang melengkung? Lintasan yang diinginkan tersebut bergantung pada gerak spin yang betul maupun besar dan arah kecepatan awal bola yang tepat. Jika tendangan melalui pusat bola dengan arah tendangan segaris dengan garis tengah, maka gerak spin tak terjadi dan bola tidak akan bergerak melengkung. Jelas ini bukan tendangan pisang. Apabila tendangan dilakukan pada titik yang sama.
Dengan asumsi bahwa arah kecepatan awal yang diinginkan sesuai dengan arah panah dari garis putus-putus maka tendangan ini tidak sesuai dengan hasil tendangan yang diinginkan meskipun di sini gerak spin terjadi. Karena adanya spin pada akhirnya bola akan membelok ke arah kanan dari arah tendangan (atau arah kiri dari penjaga gawang lawan). Tendangan ini jelas adalah tendangan pisang namun arahnya tidak memenuhi keinginan pemain yang menendang. Arah kecepatan awalnya (dan tentunya besarnya pula) sesuai dengan yang diinginkan. Perhatikan bahwa tendangannya sedikit bergeser dari pusat bola (tidak tepat mengenai pangkal dari garis putus-putus.
Baik Roberto Carlos maupun David Beckham melakukan tendangan pisang dengan kaki kiri dengan cara seperti ini. Tendangan pisang menggunakan kaki kanan dilakukan apabila bola berada di bagian kiri lapangan menurut penjaga gawang lawan. Tendangan dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerak spin yang berlawanan arah dengan gerak spin bola yang diinginkan membelok ke arah dalam menuju gawang lawan.
Keadaan udara di sekitar bola sangat mempengaruhi gerak bola. Keadaan udara tersebut dapat berupa keadaan laminar atau turbulen. Selain itu udara juga memberikan hambatan pada bola. Besar hambatannya ternyata dipengaruhi oleh kecepatan bola maupun kekasaran dari permukaan bola. Apabila pada saat melayang di dekat gawang keadaan udara di sekitar bola berada dalam keadaan yang sedemikian rupa sehingga efek Magnus yang terjadi mencapai maksimal maka belokan tajam terjadi ketika bola berada dekat dengan gawang. Keadaan ini sulit diantisipasi penjaga gawang. Gol pun terjadi sebelum penjaga gawang bereaksi.
Posted on 05.36 by beckham and filed under | 0 Comments »
Kenapa kombinasi dua gerak di atas dapat membelokkan arah bola? Setiap bagian dari bola bergerak dengan kecepatan yang sama, arah kecepatannya sesuai dengan arah panah. Relatif terhadap bola, udara di sekitar bola bergerak dengan kecepatan (linear) yang berlawanan arah dengan arah anak panah.
Dalam hal bola hanya melakukan gerakan spin saja maka setiap bagian dari bola bergerak dengan kecepatan sudut yang sama. Arah kecepatan linearnya sesuai dengan arah panah pada, namun dengan besar yang berbeda bergantung pada jaraknya terhadap sumbu putar. Jika dipandang dari bola, udara di sekitar bergerak dengan kecepatan linear yang arahnya berlawanan dengan arah panah pada. Sumbu putar untuk gerak spin ini berbentuk garis lurus yang melewati pusat bola dan tegak lurus dengan arah kecepatan dari setiap bagian bola.
ARAH BELOKAN BOLA
Untuk memahami kenapa arah gerak bola dapat membelok kita tinjau. Di sini sumbu putar bola tegak lurus dengan arah kecepatan pusat massa bola (jadi tegak lurus tanda panah, atau tegak lurus bidang kertas). Arah putar bola ditunjukkan oleh panah yang melengkung. Bagian-bagian bola yang dekat dengan titik A mempunyai kecepatan yang paling besar karena kecepatan akibat gerak spin pada bagian ini mempunyai arah yang sama dengan arah kecepatan pusat bola. Di lain pihak bagian-bagian bola yang dekat dengan titik B mempunyai kecepatan yang paling kecil karena kecepatan akibat gerak spin pada bagian ini mempunyai arah yang berlawanan dengan arah kecepatan pusat bola.
Oleh karena, kecepatan udara di sekitar bola relatif terhadap bola sama besar tetapi berlawanan arah dengan kecepatan titik-titik pada bola yang dekat dengan udara tersebut maka besar kecepatan udara di sekitar titik A lebih besar daripada besar kecepatan udara di sekitar titik B. Dengan memandang bahwa kerapatan udara di sekitar kedua titik sama maka menurut hukum Bernoulli untuk fluida tekanan udara di sekitar titik A lebih rendah daripada tekanan udara di sekitar titik B. Dengan kata lain bola mendapatkan tekanan udara yang lebih besar pada bagian di sekitar B daripada bagian di sekitar A. Karena tekanan ekivalen dengan gaya (lebih tepatnya tekanan adalah gaya per satuan luas) maka bola mengalami gaya dorong, yang dinamakan gaya Magnus, dari arah B ke A.
Akibatnya arah gerak bola tidak lagi searah dengan arah anak panah yang lurus tetapi sedikit membelok ke arah kiri. Gaya Magnus tersebut hilang apabila bola hanya memiliki gerak spin saja, atau apabila tidak memiliki gerak spin. Arah gaya Magnus berlawanan apabila arah putar (spin)-nya berlawanan. Efek belokan masih terjadi, tetapi lebih kecil, apabila sumbu putar tidak tegak lurus dengan kecepatan pusat bola. Efek belokan tidak terjadi apabila sumbu putar sejajar dengan kecepatan pusat massa.
TENDANGAN PISANG
Jadi bagaimana melakukan tendangan pisang untuk menghasilkan lintasan bola yang melengkung? Lintasan yang diinginkan tersebut bergantung pada gerak spin yang betul maupun besar dan arah kecepatan awal bola yang tepat. Jika tendangan melalui pusat bola dengan arah tendangan segaris dengan garis tengah, maka gerak spin tak terjadi dan bola tidak akan bergerak melengkung. Jelas ini bukan tendangan pisang. Apabila tendangan dilakukan pada titik yang sama.
Dengan asumsi bahwa arah kecepatan awal yang diinginkan sesuai dengan arah panah dari garis putus-putus maka tendangan ini tidak sesuai dengan hasil tendangan yang diinginkan meskipun di sini gerak spin terjadi. Karena adanya spin pada akhirnya bola akan membelok ke arah kanan dari arah tendangan (atau arah kiri dari penjaga gawang lawan). Tendangan ini jelas adalah tendangan pisang namun arahnya tidak memenuhi keinginan pemain yang menendang. Arah kecepatan awalnya (dan tentunya besarnya pula) sesuai dengan yang diinginkan. Perhatikan bahwa tendangannya sedikit bergeser dari pusat bola (tidak tepat mengenai pangkal dari garis putus-putus.
Baik Roberto Carlos maupun David Beckham melakukan tendangan pisang dengan kaki kiri dengan cara seperti ini. Tendangan pisang menggunakan kaki kanan dilakukan apabila bola berada di bagian kiri lapangan menurut penjaga gawang lawan. Tendangan dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerak spin yang berlawanan arah dengan gerak spin bola yang diinginkan membelok ke arah dalam menuju gawang lawan.
Keadaan udara di sekitar bola sangat mempengaruhi gerak bola. Keadaan udara tersebut dapat berupa keadaan laminar atau turbulen. Selain itu udara juga memberikan hambatan pada bola. Besar hambatannya ternyata dipengaruhi oleh kecepatan bola maupun kekasaran dari permukaan bola. Apabila pada saat melayang di dekat gawang keadaan udara di sekitar bola berada dalam keadaan yang sedemikian rupa sehingga efek Magnus yang terjadi mencapai maksimal maka belokan tajam terjadi ketika bola berada dekat dengan gawang. Keadaan ini sulit diantisipasi penjaga gawang. Gol pun terjadi sebelum penjaga gawang bereaksi.
0 komentar:
Posting Komentar